Kamis, 22 Maret 2012

Barca "Perkenalkan Diri" kepada Indonesia

Chief Marketing Officer Barcelona, Laurent Colette usai memberikan tanda tangan di batu peresmian FCB Escola di Sentul, Jawa Barat, Rabu (21/3/2012)
SENTUL, KOMPAS.com - Klub asal Spanyol, FC Barcelona, meresmikan akademi sepak bola bernama FCB Escola di Indonesia. Peresmian akademi yang berlokasi di Sentul, Jawa Barat itu dibuka dalam upacara simbolik peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Chief Marketing Officer Barcelona, Laurent Colette.

Dalam kesempatan itu, Colette menuturkan, peletakan batu pertama menjadi simbol keinginan untuk mempekenalkan Barcelona ke seluruh dunia dalam bidang olahraga, komersil, dan sosial, terutama Indonesia. Dia berharap dengan adanya akademi tersebut, Barcelona dapat memiliki hubungan kerjasama yang panjang dengan Indonesia.

"Kami akan tanam benihnya, akan kami irigasi benih ini, dan ketika pohonnya tumbuh, kami akan merawatnya. Kita harapkan, dengan awal yang baik ini dapat terus menciptakan proyek menarik seperti pertandingan persahabatan, sponsorship, inisiatif sosial, dan sebagainya," ujar Colette saat memberi kata sambutan dalam upacara peletakan baru pertama di Sentul, Rabu (21/3/2012).

Dalam kesempatan yang sama, Project Director FC Barcelona, Xevi Merce, menuturkan konsep akademi FCB Escola memiliki konsep yang unik. Akademi itu, kata Xevi, memiliki nilai-nilai akademi La Masia yang banyak mendidik pemain Barcelona dan tim nasional Spanyol. Bintang Barcelona, Lionel Messi, Charles Puyol, Andres Iniesta adalah lulusan dari akademi tersebut.

"La Masia berada di Barcelona, tetapi nilai-nilai La Masia memiliki bersifat universal dan ditransmisikan ke seluruh dunia melalui FCB Escola," tuturnya.

Selain program pembinaan sepak bola, siswa akademi itu nantinya juga akan mengikuti berbagai kegiatan, seperti summer camp, seminar, klinik pelatihan di Camp Nou dan menonton "El Clasico" secara langsung. Akademi ini setiap tahunnya akan menyediakan tempat untuk sekitar 12 hingga 20 anak Indonesia yang memiliki bakat untuk mendapatkan beasiswa.

"Jadi, ini adalah proses jangka panjang yang membutuhkan perhatian terhadap detail atas perkembangan olahraga kemanusiaan pemain," kata Xevi.

Dalam hal penerimaan siswa, akademi akan membatasi peserta sekitar 250 anak berumur antara 5-11 tahun dan umur 12-18 tahun setiap tahunnya. Sementara itu, untuk program pelatihan, akademi ini akan secara langsung mengikutsertakan sejumlah staf Barcelona.

sb: KOMPAS.com/Ary Wibowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar