Minggu, 26 Februari 2012

Suku Nias

Suku Nias adalah kelompok masyarakat yang hidup di pulau Nias. Dalam bahasa aslinya, orang Nias menamakan diri mereka "Ono Niha" (Ono = anak/keturunan; Niha = manusia) dan pulau Nias sebagai "Tanö Niha" (Tanö = tanah).
Suku Nias adalah masyarakat yang hidup dalam lingkungan adat dan kebudayaan yang masih tinggi. Hukum adat Nias secara umum disebut fondrakö yang mengatur segala segi kehidupan mulai dari kelahiran sampai kematian. Masyarakat Nias kuno hidup dalam budaya megalitik dibuktikan oleh peninggalan sejarah berupa ukiran pada batu-batu besar yang masih ditemukan di wilayah pedalaman pulau ini sampai sekarang. dermawan laoli Kasta : Suku Nias mengenal sistem kasta(12 tingkatan Kasta). Dimana tingkatan kasta yang tertinggi adalah "Balugu". Untuk mencapai tingkatan ini seseorang harus mampu melakukan pesta besar dengan mengundang ribuan orang dan menyembelih ribuan ekor ternak babi selama berhari-hari.

Asal Usul

Mitologi

Tari Perang
Menurut masyarakat Nias, salah satu mitos asal usul suku Nias berasal dari sebuah pohon kehidupan yang disebut "Sigaru Tora`a" yang terletak di sebuah tempat yang bernama "Tetehöli Ana'a". Menurut mitos tersebut di atas mengatakan kedatangan manusia pertama ke Pulau Nias dimulai pada zaman Raja Sirao yang memiliki 9 orang Putra yang disuruh keluar dari Tetehöli Ana'a karena memperebutkan Takhta Sirao. Ke 9 Putra itulah yang dianggap menjadi orang-orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Nias.

Penelitian Arkeologi

Penelitian Arkeologi telah dilakukan di Pulau Nias sejak tahun 1999 dan hasilnya ada yang dimuat di Tempointeraktif, Sabtu 25 November 2006 dan di Kompas, Rabu 4 Oktober 2006 Rubrik Humaniora menemukan bahwa sudah ada manusia di Pulau Nias sejak 12.000 tahun silam yang bermigrasi dari daratan Asia ke Pulau Nias pada masa paleolitik, bahkan ada indikasi sejak 30.000 tahun lampau kata Prof. Harry Truman Simanjuntak dari Puslitbang Arkeologi Nasional dan LIPI Jakarta. Pada masa itu hanya budaya Hoabinh, Vietnam yang sama dengan budaya yang ada di Pulau Nias, sehingga diduga kalau asal usul Suku Nias berasal dari daratan Asia di sebuah daerah yang kini menjadi negara yang disebut Vietnam.

Marga Nias

Lihat pula: Daftar marga Nias
Suku Nias menerapkan sistem marga mengikuti garis ayah (patrilineal). Marga-marga umumnya berasal dari kampung-kampung pemukiman yang ada.

Khas Nias

Makanan Khas

  • Gowi Nihandro (Gowi Nitutu ; Ubi tumbuk)
  • Harinake (daging Babi cincang dengan cacahan yang tipis dan kecil-kecil)
  • Godo-godo (ubi / singkong yang diparut, dibentuk bulat-bulat kemudian direbus setelah matang di taburi dengan kelapa yang sudah di parut)
  • Köfö-köfö(daging ikan yang dihancurkan, dibentuk bulat dan dijemur/dikeringkan/diasap)
  • Ni'owuru (daging babi yang sengaja diasinkan agar bisa bertahan lama)
  • Raki gae (pisang goreng)
  • Tamböyö (ketupat)
  • loma (beras ketan yang dimasak dengan menggunakan buku bambu)
  • gae ni bogo
  • Kazimone (terbuat dari sagu)

[Minuman

  • Tuo Nifarö (minuman yang berasal dari air sadapan pohon nira (dalam bahasa Nias "Pohon Nira" = "töla nakhe") yang telah diolah dengan cara penyulingan)
  • Tuo mbanua (minuman tuak mentah yang berasal dari air sadapan pohon kelapa)

Budaya Nias

Lompat Batu
Dalam budaya Ono Niha (Nias) terdapat cita-cita atau tujuan rohani hidup bersama yang termakna dalam salam “Ya’ahowu” (dalam terjemahan bebas bahasa Indonesia “semoga diberkati”). Dari arti Ya’ahowu tersebut terkandung makna: memperhatikan kebahagiaan orang lain dan diharapkan diberkati oleh Yang Lebih Kuasa. Dengan kata lain Ya’ahowu menampilkan sikap-sikap: perhatian, tanggungjawab, rasa hormat, dan pengetahuan. Jika seseorang bersikap demikian, berarti orang tersebut memperhatikan perkembangan dan kebahagiaan orang lain : tidak hanya menonton, tanggap, dan bertanggungjawab akan kebutuhan orang lain (yang diucapkan : Selamat – Ya’ahowu), termasuk yang tidak terungkap, serta menghormatinya sebagai sesama manusia sebagaimana adanya. Jadi makna yang terkandung dalam “Ya’ahowu” tidak lain adalah persaudaraan (dalam damai) yang sungguh dibutuhkan sebagai wahana kebersamaan dalam pembangunan untuk pengembangan hidup bersama.

Tokoh Suku Nias

  • PR. Telaumbanua, Gubernur Sumatera Utara 1965-1967, Ketua KNI (Komite Nasional Indonesia/DPRD)Kabupaten Nias tahun 1945, Bupati Kabupaten Dati II Nias 1945-1954, Residen Sumatera Timur 1960-1963, Walikota Medan 1963-1965, dan Anggota DPR-RI hasil Pemilu tahun 1971. Lahir di Gunungsitoli/Nias, 30 September 1919.
  • Drs.Pieter Taruyu Vau, Duta Besar Indonesia untuk Brasil dan Bolivia 2002-2005.
  • DR.Hekinus Manao direktur Eksekutif Bank Dunia 1 November 2010 s/d sekarang, Lahir di Nias 14 Juli 1956, Hekinus mewakili 11 negara anggota Bank Dunia yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Fiji, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Thailand, Tonga, dan Vietnam. Hekinus Manao mengawali karirnya sebagai seorang Akuntan. Ia memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dan untuk bidang Manajemen dari Universitas Indonesia. Pada 1995, Hekinus meraih gelar Doktor bidang Administrasi Bisnis dari Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat.
  • DR.Yasonna H. Laoli SH, Anggota DPR/ MPR RI 2004-2009 dan 2009 - sekarang, Wakil Sekretaris Fraksi PDIP di MPR RI.
  • Mayor Jendral Drs.Christian Zebua MM Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (2009-2011) dan Tenaga Ahli Pengajar Bidang Padnas Lemhanas RI.
  • Prof.DR.Taliziduhu Ndraha Guru Besar Institut Ilmu Pemerintahan IIP, Jakarta dan Pengelola Program S3 Ilmu Pemerintahan Unpad-IIP, Lahir di Nias, 18 Mei 1935, menamatkan pendidikan S1-nya di Fakultas Ketatanegaraan dan Katataniagaan (FKK) Universitas Brawijaya (Unbraw), Malang (1969).)
  • Prof. Suahasil Nazara SE, MSc, PhD Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Lahir di Jakarta, 23 November 1970.Doktor lulusan Universty Illinois dan Cornell university ini mengkhususkan bidang ilmunya di Regional Development.
  • Dr.Ir.Yuskar Lase DEA, Pakar struktur bangunan tahan gempa dari Universitas Indonesia. Lahir di Nias 08 Januari 1961.
  • Andrias Harefa Memulai kariernya sebagai writerpreneur (1988-1990), lelaki keturunan Nias yang lahir di Curup, Bengkulu,6 September 1964 ini kemudian menjadi professional trainer berlisensi Dale Carnegie Training (1990-1998). Selepas itu ia mendedikasikan hidupnya untuk apa yang disebutnya sebagai VISI INDONESIA 2045: Indonesia menjadi salah satu dari lima negara paling maju di dunia di tahun 2045.
  • Prof.Dr.Ir.Arwin Sabar MSc. DEA Lahir di Nias 14 Maret 1952 Guru Besar Teknik Lingkungan ITB.
  • DR. Edison Hulu SE.ME Lahir di Nias 15 Agustus 1959 Chief economist Indonesian Exchange/ Kepala Ekonomi Bursa Efek Jakarta sampai dengan sekarang dan juga sebagai Tim Ahli Asistensi Menteri Keuangan RI bidang Hubungan Keuangan Internasional (2007-sekarang). Pengetahuan dan pengalamannya akan dunia pembangunan, ekonomi, industri, manajemen, keuangan, investasi, perdagangan, matematika, dan pentingnya metodelogi ia tuangkan dalam karya tulis. Jumlahnya mencapai 47 karya, 20 di antaranya berbahasa Inggris.Sebagian besar ditulis dalam jurnal, dan diterbitkan oleh universitas ternama, semisal: Financial Management Association International, University of South Florida, USA, dan Regional Economics Application Laboratory, University of Illinois, USA.
  • Firman Jaya Daely SH,MH Ketua Dewan Pimpinan Pusat/DPP PDIP bidang Hukum dan Hak Azasi Manusia(2004-2009), dan juga anggota DPR/MPR RI (1999-2004).

Pranala luar

Sabtu, 25 Februari 2012

Inilah Bocah Pengganti Steve Jobs


Steve Jobs - Thomas Suarez (kanan)
Setelah meninggalnya visioner dan pendiri Apple, Steve Jobs, semua orang bertanya-tanya siapakah yang mampu menggantikannya. Bukan untuk menggantikannya sebagai CEO Apple karena Apple telah menunjuk Tim Cook untuk jabatan tersebut.
Steve Jobs terkenal dengan pesona, kejeniusan, dan visi masa depannya. Karakter dan sifat Jobs inilah yang menjadi fokus semua orang sehingga memunculkan pertanyaan, siapa "The Next Steve Jobs".
Pertanyaan tersebut sepertinya akan segera terjawab. Dalam sebuah acara sharing teknologi TEDx ManhattanBeach, seorang anak yang masih duduk di bangku kelas VI SD tampil memukau saat mempresentasikan produk ciptaan dan perusahaan startup-nya kepada hadirin. Dia penuh percaya diri dan punya bahasa tubuh yang mengingatkan publik terhadap mendiang Steve Jobs.
Anak ini bernama Thomas Suarez, seorang anak berusia 12 tahun asal California, AS. Dia adalah pendiri sebuah perusahaan startup CarrotCorp yang saat ini sedang mengembangkan aplikasi untuk sistem operasi Apple iOS.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Thomas Suarez ternyata memang seorang pengagum Steve Jobs. Dia telah tertarik membuat program komputer sejak taman kanak-kanak dan belajar secara otodidak beberapa bahasa pemrograman, seperti Phyton, C, dan Java.
Karya pertamanya, yaitu Earth Fortune, hadir pada akhir tahun 2010 lalu, sebuah program yang memungkinkan perubahan warna Bumi berdasarkan peruntungan penggunanya.
Saat ini, Thomas tetap fokus menimba ilmu di sekolah formal sambil tetap mengelola perusahaan CarrotCorp.
Dalam presentasinya di TEDx, ia sedang memaparkan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan startup-nya itu. Selain memukau mereka yang hadir, Thomas juga membuat publik penasaran dengan memamerkan sebuah tagline yang berbunyi, "Uploading pictures will never be the. Coming soon".
Apakah Thomas Suarez dapat menggantikan idolanya, Steve Jobs? Setidaknya dia mempunyai potensi untuk menuju ke arah sana.
Berikut penampilan Thomas Suarez dalam acara TEDx ManhattanBeach.

sb: Kompas.com





Jumat, 24 Februari 2012

Mark Zuckerberg: Si Penemu ‘Facebook’

Hayooo, siapa di antara pembaca yang tak kenal Facebook? Hm....rasanya sulit menemukan orang yang tak tahu Facebook. Situs jejaring sosial ini kini seolah telah menjadi bagian tak terpisah dari kehidupan kita, khususnya para remaja. Bahkan, anak-anak sekolah dasar pun memiliki Facebook. Lewat Facebook banyak hal yang kita dapat, terutama hal-hal terkait dengan silaturahmi.
Nah, tahukan kawan siapa sih yang menemukan Facebook? Kalau ada yang belum tahu, penemunya adalah Mark Elliot Zuckerberg. Anaknya masih muda banget. Usianya baru 27 tahun (lahir 14 Mei 1984). Mark mendirikan dan mengembangkan Facebook saat masih kuliah dengan bantuan teman di Kampus Harvard bernama Andrew McCollum Eduardo Saverin, serta teman sekamarnya Dustin Moskovitz dan Crish Hughes. Saat ini ia menjabat sebagai CEO Facebook. Melalui Facebook, Mark menjadi salah orang kaya termuda di dunia. Kekayaan bersihnya mencapai 6,9 miliar dolar AS (2010).
Mark menempuh pendidikan di Ardsley High School (1998-2000), Phillips Exeter Academy (lulus, 2002), Diploma Klasik, dan Harvard (2002-2008)[2]. Macrk memulai pemrograman ketika duduk di sekolah menengah pertama. Ayahnya mengajarkannya atari basic programming pada tahun 1990-an. Dia kemudian belajar dengan guru pribadi, David Newman, (1995) seorang pengembang perangkat lunak. Mark juga mengambil kursus dengan subjek tersebut di Mercy College yang berada di dekat rumahnya di pertengahan 1990-an.
Ia juga merancang dan memprogram sistem aplikasi komputer untuk membantu para pekerja di kantor ayahnya berkomunikasi. Ia membangun sebuah versi dari permainan risk, dan di bawah perusahaan Intelligent Media Group, ia membangun sebuah pemutar musik bernama Synapse Media Player yang menggunakan intelegensi buatan untuk mempelajari kebiasaan pengguna mendengarkan, yang telah di-posting ke Slashdot dan memperoleh peringkat 3 dari 5 dari PC Magazine.
Microsoft dan AOL mencoba untuk membeli Synapse dan merekrut Zuckerberg, tapi ia justru pergi ke Harvard College pada September 2002 dan belajar ilmu komputer.
Sebetulnya, inspirasi awal pendirian Facebook berasal dari Phillips Exeter Academy, almamater sekolah Mark. Ia mempublikasikan direktori mahasiswa sendiri, buku angkatan yang oleh siswa disebut sebagai The Facebook. Direktori foto semacam itu merupakan bagian penting pengalaman sosial bagi kebanyakan siswa di sekolah swasta. Dengan hal tersebut, siswa dapat mendaftar berbagai hal, seperti tahun angkatan, kedekatan mereka dengan teman-teman, dan nomor telepon mereka.
Ketika melanjutkan kuliah di Universitas Harvard, Mark membuat suatu sistem jejaring sosial untuk kelasnya. Setelah ia membuat sistem tersebut, ternyata makin banyak orang tergabung di dalamnya. Sistem itu lama-kelamaan telah menjaring universitas terdekat dari tempatnya kuliah.
Inilah awal dari Facebook yang kita kenal saat ini. Dari situasi inilah Mark berinisiatif mengembangkan sistem jejaring tersebut. Mula-mula ia mengembangkan sistem ini dan memberi nama Facebook. Ia dan kawan-kawannya lalu menyewa tempat di Palo Alto, California, sebagai tempat mengembangkan Facebook.
Karena keasyikan mengembangkan proyek Facebook, Mark lupa kuliahnya. Saat itu ia dihadapkan pada pilihan sulit antara kuliah dan proyek yang sedang dia kembangkan. Dengan sikap optimistis Mark dan kawan-kawannya memilih meninggalkan kuliah mereka, dan memfokuskan diri pada proyek Facebook tersebut. Terbukti kelak pilihan Mark dan kawan-kawan sangat tepat.
Facebook diluncurkan pertama kali dari kamar asrama Harvard pada 4 Februari 2004. Selama musim panas, Mark bertemu Peter Thiel yang kemudian menginvestasikan dananya pada perusahaan Mark. Mereka mendapat kantor pertama di pertengahan 2004.
Semula mereka berencana kembali ke Harvard, tetapi akhirnya memutuskan untuk tetap di California. Mereka juga menolak tawaran perusahaan besar yang akan membeli Facebook. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2007, Mark menjelaskan alasannya.
"Ini bukan soal uang. Bagi saya dan rekan saya, hal yang paling penting adalah bahwa kita menciptakan aliran informasi yang terbuka untuk orang-orang. Perusahaan media yang dimiliki oleh konglomerat bukan ide menarik bagi saya,” kata Mark.
Dia mengungkapkan kembali tujuan-tujuan yang sama kepada majalah Wired di tahun 2010: "Yang saya pedulikan adalah misi, membuat dunia terbuka," kata dia.
Sebelumnya, pada April 2009, Zuckerberg meminta nasihat dari mantan CFO Netscape Peter Currie tentang strategi pembiayaan untuk Facebook. Pada 21 Juli 2010, Zuckerberg melaporkan perusahaan mencapai angka 500 juta pengguna. Mark optimistis bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak dari iklan di situsnya. Sayangnya, Mark seorang atheis, ya. Hal yang banyak bertentangan dengan keyakinan kita kan? (BERBAGAI SUMBER/D-2)